Hijrah, Apakah ini Tren?

Sebuah Renungan Untuk Anda Yang Ingin ber-Hijrah


Tren Hijrah
Sekarang ini sedang tren yang namanya hijrah.

Tidak hanya kalangan tua saja tapi justru kalangan muda sudah banyak yang berhijrah.

Apa itu Hijrah?

Secara umum dapat didefinisikan, Hijrah adalah berpindah dari kebiasaan melakukan hal buruk ke hal-hal yang baik.

Sebagai contoh, selama ini kita biasa begadang tidak tidur sampai pagi tapi sekarang kita tidur lebih awal dan sudah bangun di pagi harinya.

Contoh lain, kita biasanya menghabiskan waktu seharian nongkrong dengan teman-teman...

...sekarang kita lebih banyak di rumah dan membantu pekerjaan orang tua, seperti ngepel, membersihkan kamar dan lain-lain.

Dan masih banyak lagi contoh yang lain.

Hijrah, Menghidupkan Norma Agama dalam Kehidupan

Pada intinya sesuai definisi diatas, semua pekerjaan yang sia-sia atau tidak ada manfaatnya mulai kita tinggalkan. Kita lebih senang melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki nilai-nilai positif.

Jika dikaitkan dengan nilai-nilai keagamaan, hijrah ini jelas hukumnya WAJIB untuk dilakukan.

Berdasarkan dalil-dalil yang diajarkan agama, khususnya agama Islam, bahwa tidaklah manusia diciptakan di dunia kecuali untuk menyembah (beribadah) kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT.

Dalil tersebut secara awam sudah jelas sekali maknanya.

Allah mewajibkan manusia untuk melakukan ibadah, seperti sholat, puasa, dan amal-amal kebaikan lainnya yang bernilai ibadah.

Jika manusia tidak mau melaksanakan ibadah maka akan dimasukkan kedalam Neraka dengan segala siksaan yang maha dahsyat pada hari pembalasan kelak.

Sebaliknya bagi manusia yang melaksanakan ibadah maka akan mendapatkan ganjaran Surga dengan segala kenikmatan yang ada didalamnya.

Wow, semua sudah jelas sekali dan tidak ada sangkalan lagi kenapa kita harus melakukan hijrah asap...

Ahh..nggak usah buru-burulah, saya kan masih muda umur masih panjang... Eitsss, salah gan!

Jangan lagi dijadikan pedoman pernyataan menyesatkan tersebut. Karena apa? ya, karena tiada satu pun manusia di dunia ini yang bisa memastikan di umur berapa dia akan meninggal.

Kenyataannya banyak sekali anak muda yang umur belasan bahkan lebih muda lagi sudah meninggal lebih dulu. Memang, mungkin, secara rasio lebih banyak yang meninggal di usia 50 tahun ke atas.      

Semua Takdir baik atau buruk termasuk umur manusia sudah ditentukan oleh Sang Pencipta Allah SWT.

Dan itu menjadi rahasia Allah SWT, tiada satu pun makhluk ciptaan-Nya termasuk Malaikat yang mengetahui takdir tersebut.

Oleh karena itulah selagi hayat masih dikandung badan alias masih bisa bernafas kita harus cepat mengambil tindakan.

Jika merasa selama ini lebih banyak melakukan dosa maka cepat-cepatlah HIJRAH dengan terlebih dahulu bertobat nasuha memohon ampun atas segala dosa yang dilakukan selama ini.

Berjanji tidak akan mengulanginya dan mulai sekarang lakukan semua hal yang telah diwajibkan oleh Sang Pencipta Allah SWT.

Jangan anggap remeh masalah ini terutama bagi anda yang meyakini akan adanya Allah SWT dan hari pembalasan.

Segeralah berhijrah dan jangan pernah lagi memandang kebelakang apalagi putar balik. Teruslah maju kedepan dengan penuh semangat dan keyakinan.

Hijrah Bukanlah Tren!

Jika disimpulkan sebenarnya Hijrah ini tidak sepantasnya disebut dengan TREN! Salah besar!

Ya, ada kesalahan dalam memaknai hal tersebut. Dimana salahnya?...

Seperti disebutkan diatas bahwa Hijrah adalah berpindah dari hal buruk ke hal yang baik.

Artinya jika kita berhijrah setelah melewati usia akil baliq berarti kita sudah sempat menumpuk dosa. Entah itu berapa banyak. Benar tidak?

Bukankah kewajiban dari Sang Pencipta seharusnya sudah kita jalankan sejak mulai akil baliq?!

Jadi sangatlah tidak pantas menyebut Hijrah sebagai tren. Hijrah adalah kewajiban yang harus segera dilakukan karena kita telah melakukan kesalahan alias DOSA!

Kita telah keluar dari jalur yang benar, keluar dari jalan yang LURUS! HIJRAH adalah HIDAYAH atau PETUNJUK dari Allah SWT. Sudah sepantasnya kita bersyukur karena masih diberikan Allah SWT Hidayah saat hayat masih dikandung badan.

Kita masih diberikan kesempatan untuk bertobat memohon ampun atas segala dosa yang pernah dibuat dan berjanji untuk memperbaiki dan tidak akan pernah mengulanginya lagi.

Pada akhirnya tiada hal yang lebih pantas kita lakukan saat ini kecuali bersyukur, berterima kasih atas Hidayah yang Allah SWT anugerahkan.

Selanjutnya bertobat memohon ampun atas segala dosa-dosa dan diberikan keteguhan hati (istiqomah) dalam menjalankan kewajiban yang telah ditentukan Allah SWT kepada kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Komentar

Postingan Populer

Dalil-dalil Lengkap tentang Wali Allah dan Karomahnya

Kisah-kisah Karomah Para Wali Allah

Hukum Mencabut Uban dan Mewarnai Rambut dalam Islam

Anda Galau Karena Urusan Dunia? Inilah Obat Mujarabnya!

Para Wanita! Jangan Sambung Rambutmu Karena itu Haram